Mereka khawatir terjadi
keributan antar pendukung calon gubernur yang ditimbulkan karena warga yang
mabuk. Selain itu, mereka juga meminta agar tidak dilakukan kampanye ataupun
melibatkan warga dari sejumlah daerah yang rawan konflik seperti Distrik Kwamki
Narama.
Jelang pelaksanaan
kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua, yang mulai 11 Januari
hingga 25 Januari mendatang, Polres Mimika mengadakan rapat koordinasi membahas
kantibmas yang diadakan di Aula Hotel Serayu Timika siang tadi (10/1/2013).
Hadir dalam kegiatan ini
perwakilan KPUD Mimika, Panwaslu Mimika, Pemerintah Daerah, Komandan Kodim 1710
Mimika dan Komandan Kesatuan TNI yang ada di Kabupaten Mimika serta perwakilan
2 tim sukses calon gubernur sementara 4 tim sukses lainnya tidak hadir.
Menanggapi permintaan
dari sejumlah tokoh masyarakat terkait pelarangan penjualan miras selama proses
pemilihan gubernur Papua, Kapolres Mimika, AKBP Jeremias Rontini, menyatakan
akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mimika khususnya Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan untuk dilakukan penutupan penjualan miras.
Terkait pelarangan
kampanye di Distrik Kwamki Narama yang rawan konflik, Rontini menyatakan
mendukung pemintaan warga dan berharap agar KPUD Mimika mengakomodir tuntutan
warga.
“Itu kan permintaannya
masyarakat, kalau dia tidak kasi tempatnya untuk dijadikan tempat kampanye,
haknya dia dong. Nah kita harap KPUD mengakomodir ini menentukan tempat-tempat
yang netral yang tidak menimbulkan ekses bagi masyarakat setempat,” Jelas
Rontini.
Ditambahkan Rontini, untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama
pelaksanaan pemilihan gubernur Papua di Kabupaten Mimika, Polres Mimika
menyiapkan 400 personil ditambah 200 personil dari Brimob Detasemen B Polda
Papua dan anggota TNI.
Dalam pemilihan gubernur
Papua yang akan dilaksanakan pada 29 Januari mendatang, Jumlah pemilih di
Kabupaten Mimika berdasarkan data KPUD Mimika, sebanyak 175.987 pemilih yang
terbagi 552 TPS yang tersebar di 18 Distrik. (ong)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar