Rabu, 23 Januari 2013

OPERASI TIM SAR GABUNGAN PENCARIAN AWAK KM BINTUNI 21, RESMI DIHENTIKAN


TIMIKA – Operasi Tim SAR Gabungan pencarian awak KM Bintuni 21 yang karam pada hari Kamis (17/1/2013) lalu, resmi dihentikan sore tadi. Menurut Karel Rony Ileng, penghentian operasi Tim SAR Gabungan ini sesuai dengan aturan yang berlaku dan kesepakatan dari semua pihak yang terlibat dalam operasi SAR.

Hingga hari ke-7, operasi pencarian awak KM Bintuni 21 masih 4 awak yang belum ditemukan. 2 Tim SAR Gabungan dari TNI AL dan Basarnas Timika dengan menggunakan 2 perahu karet siang hingga sore tadi melakukan penyisiran di Perairan Pasir Hitam namun tidak membuahkan hasil.

Keputusan penghentian operasi tim SAR gabungan, setelah terlebih dahulu diadakan pertemuan semua pihak yang terlibat dalam operasi pencarian yang dilakukan di Posko SAR gabungan di Portsite, Pelabuhan Amamapare sore tadi (23/1/2013).

“Selama sepekan operasi pencarian awak KM Bintuni 21, kami sudah melakukan usaha maksimal. Areal pencarian yang terplot dalam peta sudah kami sisir. sehingga jika operasi ini dilanjutkan sudah tidak efektif dan efisien,” jelas Karel.

Lebih lanjut Karel menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan untuk kembali dilakukan operasi pencarian jika ada tanda-tanda korban, ataupun permintaan dari pihak keluarga atau pihak perusahaan yang bersangkutan.

Operasi Tim SAR gabungan sudah dilakukan sejak KM Bintuni 21 karam di Muara Poumako Perairan Mimika, Kamis lalu. Operasi pencarian ini melibatkan Basarnas Timika, TNI AL Lanal Timika, KPLP Mimika, Emergency Response Group PT. Freeport Indonesia, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Mimika serta sejumlah kapal ikan dari PT Avona Mina Lestari.

Dalam operasi ini sebanyak 11 awak dari total 15 awak kapal berhasil ditemukan selamat, sementara 4 lainnya belum ditemukan. 4 awak KM Bintuni 21 yang belum ditemukan yakni George M. Uliselan (masinis), Andrianus Nomai (kelasi), Heri Santoso (kelasi), dan Makmuri (koki). (ong)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar