Jumat, 18 Januari 2013

DIHANTAM OMBAK BESAR KM BINTUNI 21 KARAM, 4 AWAK BELUM DITEMUKAN

Saleh (kanan) bersama Saul yang masih menjalani perawatan di IGD RSUD Mimika, 2 dari 11 awak yang selamat dari KM Bintuni 21 yang tenggelam kemarin siang di Muara Poumako, Kabupaten Mimika. Hingga kini tim gabungan dari SAR, TNI AL Lanal Timika bersama Tim Rescue PT Freeport Indonesia masih melakukan pencarian 4 awak lainnya




TIMIKA – 11 orang awak Kapal Motor Bintuni 21, yang kemarin siang tenggelam di Muara Poumako, berhasil ditemukan di Pulau Bidadari oleh tim pencari dari SAR Timika dan tim TNI AL, Lanal Timika, pagi tadi (18/1/2013). Ke-11 awak kapal naas ini kemudian dievakuasi ke Portsite, Pelabuhan Amamapare, pelabuhan laut PT. Freeport Indonesia, sementara 4 orang lainnya belum ditemukan.

Kapal ikan KM Bintuni 21, milik perusahaan ikan asal Avona, Kabupaten Kaimana, kemarin siang sekitar pukul 12.00 WIT, tenggelam di Perairan Muara Poumako Kabupaten Mimika, Papua.

Informasi yang dihimpun di kantor SAR Timika, kejadian pertama kali dilaporkan Gafar, petugas pengawas perikanan Kabupaten Mimika, kemarin sore, bahwa  KM Bintuni 21 asal Kaimana yang akan bersandar di Pelabuhan Poumako Timika dengan awak 15 orang tenggelam di perairan Mimika, dengan koordinat 04° 55’ 416” Lintang Selatan dan 136° 43’ 302” Bujur Timur.

Upaya pencarian yang langsung dilakukan kemarin oleh tim SAR Timika, bersama personil TNI AL dari Lanal Timika, dan PT. Freeport Indonesia, menggunakan beberapa speed boat belum membuahkan hasil.

Tim dari SAR dan TNI AL, akhirnya berhasil menemukan 11 orang awak KM Bintuni 21 di Pulau Bidadari, sekitar pukul 10.00 WIT, setelah sebelumnya 11 orang ini diselamatkan oleh seorang warga yang sedang mencari ikan di Pulau tersebut. Ke-11 orang ini, kemudian dievakuasi ke Portsite, Pelabuhan Amamapare, untuk mendapat perawatan, sementara 2 orang lainnya setelah diperiksa langsung dirujuk ke RSUD Mimika.

Menurut Saleh, salah seorang anak buah kapal (abk) yang selamat, mengatakan kapal ikan ini sudah 8 hari melaut di Perairan Mimika, tapi karena cuaca buruk, angin kencang disertai ombak tinggi, sehingga kapal mencoba berteduh di Pelabuhan Poumako, Mimika.

Naas, saat memasuki muara, kapal ikan ini tiba-tiba dihantam ombak setinggi 4 meter sehingga kapal yang terbuat dari besi ini langsung oleng. Arus muara sungai yang deras mengakibatkan kapal yang oleng langsung tenggelam.

“Waktu kapal mulai tenggelam, kami semua langsung lompat ke laut, menyelamatkan diri. kami terpisah dengan 4 orang lainnya waktu berusaha mengejar perahu sekoci yang terlepas dari kapal. Sedangkan 4 orang teman kami berpegang pada sebuah pelampung, “ urai Saleh dengan raut muka sedih memikirkan nasib rekannya yang belum ditemukan.

Saleh yang sudah 10 tahun bekerja di kapal ikan, mengaku sempat memberikan semangat kepada rekan-rekannya yang mulai putus asa, saat berusaha mengejar perahu sekoci melawan derasnya arus. Setelah 3 jam berusaha akhirnya mereka berhasil mendapatkan sekoci, yang dipakai berpegang selama 8 jam sebelum diselamatkan seorang warga Kamoro sedang mencari ikan di Pulau Bidadari.

Menurut  Saul, rekan Saleh yang dirawat di IGD RSUD Mimika, karena kedua kakinya sempat terbentur saat menyelamatkan diri semalam, menceriterakan sebelum kejadian sekitar 5 kapal ikan beriringan menuju Pelabuhan Poumako, namun ketika melihat KM Bintuni 21 tenggelam, kapal lainnya langsung berputar haluan.

Saul yakin, bahwa kapal ikan lainnya berusaha mencari mereka, namun ia pun sadar situasi tidak memungkinkan saat itu, karena ombak sangat tinggi, ditambah derasnya arus di muara sungai.

4 kru KM Bintuni 21 yang belum ditemukan adalah, George (kepala kamar mesin), Masmuri (koki), Heri dan Nus (kelasi kapal). Hingga sore ini, Tim SAR Timika bersama anggota TNI AL, dan PT Freeport Indonesia masih melakukan pencarian 4 awak kapal lainnya dan saat ini tim pencari mendirikan posko di Portsite, Pelabuhan Amamapare. (ong)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar