TIMIKA – 11 orang
awak Kapal Motor Bintuni 21, yang kemarin siang tenggelam di Muara Poumako,
berhasil ditemukan di Pulau Bidadari oleh tim pencari dari SAR Timika dan tim TNI
AL, Lanal Timika, pagi tadi (18/1/2013). Ke-11 awak kapal naas ini kemudian
dievakuasi ke Portsite, Pelabuhan Amamapare, pelabuhan laut PT. Freeport Indonesia,
sementara 4 orang lainnya belum ditemukan.
Kapal ikan KM Bintuni 21,
milik perusahaan ikan asal Avona, Kabupaten Kaimana, kemarin siang sekitar
pukul 12.00 WIT, tenggelam di Perairan Muara Poumako Kabupaten Mimika, Papua.
Informasi yang dihimpun di kantor SAR Timika, kejadian pertama kali dilaporkan Gafar, petugas pengawas
perikanan Kabupaten Mimika, kemarin sore, bahwa KM Bintuni 21 asal Kaimana yang akan bersandar
di Pelabuhan Poumako Timika dengan awak 15 orang tenggelam di perairan Mimika,
dengan koordinat 04° 55’ 416” Lintang Selatan dan 136° 43’
302” Bujur Timur.
Upaya pencarian yang langsung
dilakukan kemarin oleh tim SAR Timika, bersama personil TNI AL dari Lanal Timika,
dan PT. Freeport Indonesia, menggunakan beberapa speed boat belum membuahkan
hasil.
Tim dari SAR dan TNI AL,
akhirnya berhasil menemukan 11 orang awak KM Bintuni 21 di Pulau Bidadari, sekitar
pukul 10.00 WIT, setelah sebelumnya 11 orang ini diselamatkan oleh seorang
warga yang sedang mencari ikan di Pulau tersebut. Ke-11 orang ini, kemudian
dievakuasi ke Portsite, Pelabuhan Amamapare, untuk mendapat perawatan, sementara
2 orang lainnya setelah diperiksa langsung dirujuk ke RSUD Mimika.
Menurut Saleh, salah
seorang anak buah kapal (abk) yang selamat, mengatakan kapal ikan ini sudah 8
hari melaut di Perairan Mimika, tapi karena cuaca buruk, angin kencang disertai
ombak tinggi, sehingga kapal mencoba berteduh di Pelabuhan Poumako, Mimika.
Naas, saat memasuki
muara, kapal ikan ini tiba-tiba dihantam ombak setinggi 4 meter sehingga kapal yang
terbuat dari besi ini langsung oleng. Arus muara sungai yang deras mengakibatkan
kapal yang oleng langsung tenggelam.
“Waktu kapal mulai
tenggelam, kami semua langsung lompat ke laut, menyelamatkan diri. kami terpisah
dengan 4 orang lainnya waktu berusaha mengejar perahu sekoci yang terlepas dari
kapal. Sedangkan 4 orang teman kami berpegang pada sebuah pelampung, “ urai
Saleh dengan raut muka sedih memikirkan nasib rekannya yang belum ditemukan.
Saleh yang sudah 10 tahun bekerja di kapal ikan, mengaku
sempat memberikan semangat kepada rekan-rekannya yang mulai putus asa, saat
berusaha mengejar perahu sekoci melawan derasnya arus. Setelah 3 jam berusaha akhirnya
mereka berhasil mendapatkan sekoci, yang dipakai berpegang selama 8 jam sebelum
diselamatkan seorang warga Kamoro sedang mencari ikan di Pulau Bidadari.
Menurut Saul, rekan Saleh yang dirawat di IGD RSUD Mimika,
karena kedua kakinya sempat terbentur saat menyelamatkan diri semalam, menceriterakan
sebelum kejadian sekitar 5 kapal ikan beriringan menuju Pelabuhan Poumako,
namun ketika melihat KM Bintuni 21 tenggelam, kapal lainnya langsung berputar
haluan.
Saul yakin, bahwa kapal ikan lainnya
berusaha mencari mereka, namun ia pun sadar situasi tidak memungkinkan saat itu,
karena ombak sangat tinggi, ditambah derasnya arus di muara sungai.
4 kru KM Bintuni 21 yang belum ditemukan
adalah, George (kepala kamar mesin), Masmuri (koki), Heri dan Nus (kelasi
kapal). Hingga sore ini, Tim SAR Timika bersama anggota TNI AL, dan
PT Freeport Indonesia masih melakukan pencarian 4 awak kapal lainnya dan saat
ini tim pencari mendirikan posko di Portsite, Pelabuhan Amamapare. (ong)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar