TIMIKA – Kepala
Dinas Peternakan Kabupaten Mimika, John Wiclif Tegay meminta kepada peternak
sapi di Kabupaten Mimika, agar memeriksakan sapi, satu bulan sebelum dilakukan
pemotongan.
Hal ini disampaikan John
Wicklif terkait temuan survei Dinas Peternakan bersama Balai Karantina Hewan
Kabupaten Mimika, yang menemukan sejumlah sapi mengidap brucellosis di Kampung Naena Muktipura, Satuan Pemukiman (SP) VI, Timika, Kabupaten
Mimika.
Sebelumnya John Wiclif
menyampaikan temuan adanya indikasi sapi terjangkit brucellosis di Kabupaten Mimika saat menghadiri pengiriman 74 ekor
sapi untuk peternakan rakyat ke Distrik Agimuga oleh Lembaga Pengembangan
Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) di Kampung Pigapu Minggu kemarin (3/3/2013).
Brucellosis adalah penyakit pada
sapi atau kerbau yang disebabkan oleh bakteri brucella yang bisa menular kepada
manusia atau tergolong zoonosis. Menurut John Wiclif penyebaran penyakit ini
sangat cepat dan hingga kini belum ditemukan cara pengobatannya.
Penularan brucellosis kepada
manusia umumnya dengan mengkonsumsi organ dalam hewan yang mengandung bakteri
brucella, ataupun melalui kotoran hewan yang terkena brucellosis mengenai luka di kulit manusia. Dampak yang paling
berbahaya jika tertular brucellosis
pada ibu hamil, yang akan mengalami keguguran.
Lebih lanjut, John
mengatakan bahwa Dinas Peternakan Kabupaten Mimika pada tahun ini berencana
untuk turun langsung melakukan pemeriksaan sapi dan kerbau di Kabupaten Mimika.
“Dalam survey nanti, jika ditemukan sapi yang mengidap brucellosis akan
langsung dipotong paksa. Daging bisa dikonsumsi tapi organ bagian dalam harus
dimusnahkan, dengan cara dibakar,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar