Senin, 14 Januari 2013

OPERASIKAN PLTD PLN RANTING TIMIKA MERUGI 120 MILYAR PER-TAHUN


TIMIKA – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Timika, setiap tahunnya merugi sekitar 115 Milyar hingga 120 Milyar pertahun, akibat mengoperasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), untuk memenuhi kebutuhan listrik warga di Kota Timika dan sekitarnya.

Menurut Manajer PLN Ranting Timika, Samuel Farwas, SSos, MPd, kerugian ini timbul akibat selisih pembelian solar industri untuk bahan bakar mesin pembangkit dengan harga jual listrik.

PLTD Timika menghabiskan solar sekitar 2550 ton untuk menghasilkan listrik sebanyak 7 Juta Kilo Watt dalam sebulan. Dengan biaya produksi Rp 2400 per Kilo Watt, dan harga jual sebesar Rp. 975 Per-Kilo Watt, mengakibatkan kerugian sebesar 10 Milyar per-bulannya.

“Orang sering menduga PLN untung besar-besaran, namun sebenarnya kami rugi besar-besaran. Tapi kita masih bersyukur karena keuntungan PLN di Indonesia Barat, dipakai menutupi kerugian di Indonesia Timur , khususnya Papua, yang sebagian besar masih menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel,” jelas Samuel Farwas.

Kepada warga di Kota Timika dan sekitarnya, Farwas menghimbau untuk memperhatikan pembayaran rekening listrik, untuk membantu meminimalisir kerugian perusahaan yang cukup besar.

Saat ini PLN Timika masih berstatus Ranting dari PLN Cabang Jayapura, namun dari kebutuhan listrik dengan beban puncak hampir mencapai 16 Mega Watt, menjadi salah satu kota dengan pemakaian listrik terbesar di Papua, setelah Jayapura dan Sorong.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik di kota Timika dan sekitarnya, PLN Ranting Timika saat ini mengoperasikan belasan mesin diesel yang sebagian disewa dari perusahaan kontraktor dengan kapasitas terpasang 20,8 Mega Watt. (ong)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar